Friday, 13 April 2012

Perjalanan Studytour ke Bali


Saya satu kamar dan satu bus dengan anak 8 G semua, ada Bagas, Viondy dan Zakiy, dengan uang saku yang lumayan pas-pasan (Rp. 400.000,00) aku berangkat ke Bali. Kami mendapat tempat duduk di bus E sama anak Akselerasi (tiada seronok). Kami berkumpul di SMP Negeri 9 Surakarta pukul 07.00 WIB. Menunggu penggarahan dari Guru. Berangkat ke Pulau Dewata pukul 08.20 WIB (busnya ada jamnya), melalui Jalan Brigadir Jendral Slamet Riyadi, Jalan Jendral Sudirman, JalanSuryo Pranoto, Jalan Insinyur Haji Juanda, Jalan Raya Palur, Jalan Raya Solo-Seragen. Sampai di Kabupaten Karanganyar pukul 08.52 WIB. Kemudian samapi di Kabupaten Sragen pukul 09.10 WIB.  Melewati perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah dengan Provinsi Jawa Timur pada 9.57 WIB. Sesampainya di Kabupaten Ngawi kita makan siang di Rumah Makan Karunia dari jam 10.58 WIB, kemudian pukul 11.08 WIB kami melanjutkan perjalanan  menuju Kabupaten Madiun pukul 11.57 WIB, namun tidak lama kemudian yaitu pukul 12.06 WIB hujan mengguyur Kabupaten ini.

 Kemudian kami tiba di Kabupaten Kabupaten Nganjuk pada pukul 12.43 WIB, kemudian kami (umat islam) melaksanakan Ibadah Shalat Luhur dan Ashar (dijama qasar) pukul 13.00 WIB, kemudian perjalanan dilanjutkan pada pukul 13.16 WIB. Sampai Kabupaten  Jombang, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Pasuruan. Setelah sampai di Kabupaten Probolinggo, sore hari kami makan malam di Tongas Asri dan Shalat Mahrib dan Isya’ dijama qasar lagi, kami melanjutkan perjalanan saat malam hari intinya seru banget. Saat perjalanan menujuKabupaten Probolinggo kami sempat  di takjubkan oleh kemegahan PLTU Paiton yang kata pemandunya PLTU ini terletak di Desa Binor, Paiton.  Kemudian perjalanan dilanjutkan ke Kabupaten Bondowoso, dan ke Kabupaten Situbondo. Sesampainya di Kabupaten Situbondo pukul 11.02 WIB, telah sampai di Pelabuhan Ketapang. Setelah kira-kira 1 jam kami sampai di Pelabuhan Gilimanuk, Bali pukul 12.08 WIB. Kemudian kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Sanur. Sampai Pantai Sanur pukul 05.00 WITA bagi yang beragama Islam melaksanakan shalat Subuh, tapi yang nggak banget ya nunggu bus A sama bus B.Di Pantai Sanur saya hanya melihat Sunrise, dan menyewa sepeda buat sepedaan sama kawan-kawan (Rp. 5.000,00/sepeda) tidak dibatasi waktunya.

 Kemudian pukul 08.39 WITA (kira-kira) kami menuju Hotel Diana (untuk bus C-E), setelah sampai di Hotel kamu mendapat kamar no. 204, kemudian kami langung menuju kamar kami. Sesampainya di kamar aku dengan teman se-kamar berebut kamar mandi. Kemudian kami Hompimpah dan ternyata pemenang (pemakai kamar mandi) pertama itu Bagas, kemudian aku, Viondi dan Zakiy “seronok-seronok”. Budak-budak “anak-anak” kamar lain pada tertawa melihat kami berebut kamar mandi. Saat Bagas mandi tercium bau busuk, ternyata itu bau BAB nya Bagas “Oh My God” baunya nggak tahan, kami (aku, Viondi, dan Zakiy) keluar kamar. Dari pada nunggu Bagas selesai mandi dan BABnya, kami pun makan terlebih dahulu. Oh ya Hotelnya seperti kos-kosan. 

Sekitar pukul 11.24 WITA kami menuju bus, dan menuju object study tour yang pertama, yaitu Tanjung Benoa ya sekitar 40 menit. Di bus kami dipandu oleh orang Bali asli, namanya Bli Wayan  (Bli adalah sebutan pak di Bali dan Wayan berarti anak pertama). Setelah samapai di Tanjung Benoa pukul 10.45 WITA  yang lumayan panas. Kami sekelompok, menuju Pulau Penyu menggunakan Speedboat seharga Rp. 40.000,00, masih lagi tiket masuknya Rp. 5.000,00. Sampai di Pulau penyu, kami lumayan kecewa (intinya lumayan kecewa). Kemudian kembali ke Tanjung Benoa. Di Tanjung Benoa kami sudah di siapkan makan siang. Eh…. Ya, saat aku mau makan, si Ardan (ketua MPK) asmanya kambuh lagi. Trus pada rebut. Setelah selesai makan, kami kembali ke bus, bus yang sebelumnya di parkir di sebelah utara, pindah ke sebelah selatan (yang utara jadi bus A). Kemudian kami berjalan sekitar 90 meter-an dari bus A ke bus E. 
Kemudian bus kami berangkat menuju Panca Puja Manggala sekitar pukul 14.06 WITA (Panca=Lima, Puja=Memuja/Ibadah, dan Manggala=Tempat, jadi Panca Puja Manggala adalah Lima Tempat peribadatan) untuk melaksanakan Ibadah Shalat Luhur dan Ashar dijama qasar. Kemudian pukul 14.21 WITA kami melanjutkan perjalanan menuju Pantai Dream land, Pantai Dream land ini memiliki sebutan lain yaitu New Kuta. Pantai Dream land terletak di daerah Pecatu, pantai yang dikelilingi tebing-tebing yang menjulang tinggi berada dalam kompleks Bali Pecatu Graha. Pelataran pantai indah ini semula hanya titik kecil dari areal 900 hektar milik PT Bali Pecatu Graha (BPG) yang sempat heboh di tahun 1996. Lahan seluas itu diborong untuk disulap menjadi resor superluks "Resor Pecatu Indah". Konon resor itu akan dipadukan dengan kawasan wisata, seraya memanfaatkan keindahan dan keaslian alam, sekaligus pelestarian lingkungan hidup. Pemilik resor tersebut, Tommy Soeharto, anak mantan Presiden Soeharto, hendak membuat "lingkungan permukiman dan wisata paling unik di seluruh Asia Tenggara". Tapi seiring Indonesia tersapu krisis moneter dan krisis kredibilitas pimpinan, megaproyek ini mulai meredup. Di pantai yang sangat panas ini, aku Bagas, Sonia, Bunga, Nabilah, dan Firda hanya berteduh di bawah payungnya Sonia. Karena suhu yang sangat panas, kami pun memutuskan untuk duduk di samping anak tangga. Tak beberapa saat kita semua kembali ke bus, di perjalanan menuju bus aku mau ke Toilet, namun tidak jadi karena harganya Rp. 10.000,00. Sampai di Pintu masuk Pantai aku dan Bagas membeli minum (harganya Rp. 8.000.00), mahal-mahal semua. Dari pada menunggu bus dating, aku dan Bagas minum dulu aja. Bus pun datang, kami segera naik, sebab suhu yang sangat panas. Setelah semua naik, kami melanjutkan perjalanan pukul 16.24 WITA menuju GWK (Garuda Wisnu Kencana). 

Sampai di GWK pukul 16.42 WITA, saat mau menuju patung dewa Wisnu (Dewa Pelindung) dompetku hilang setelah membeli ikat kepala namanya Udeng (biar kaya orang Bali gitu) seharga Rp. 15.000,00, dan akhirnya dikembalikan oleh pekerja sebuah Restoran Seafood (si dalam kawasan GWK). Untung saja dompetku bisa ditemukan. Dari penjelasan Bli Wayan GWK merupakan sebuah taman wisata di bagian selatan pulau Bali yang terletak di tanjung Nusa Dua, Kabupaten Badung, kira-kira 40 kilometer di sebelah selatan Denpasar. GWK direncanakan akan didirikan sebuah maskot Bali, yaitu patung berukuran raksasa Dewa Wisnu yang sedang menunggangi Garuda, setinggi 12 meter. Area Taman Budaya GWK berada di ketinggian sekitat 250 meter di atas permukaan laut. Di GWK terdapat juga Patung Garuda yang tepat di belakang Plaza Wisnu adalah Garuda Plaza di mana patung setinggi 18 meter Garuda ditempatkan sementara.Terdapat juga patung tangan Wisnu yang merupakan bagian dari patung Dewa Wisnu. Ini merupakan salah satu langkah lebih dekat untuk menyelesaikan patung GWK lengkap. Karya ini ditempatkan sementara di daerah Tirta Agung. Kemudian setelah berjalan naik turun, mengelilinggi GWK. Kami menuju suatu tempat, entah apa namanya. Di sana kami menyaksikan kolaborasi Tari di Bali, yang penarinya mayoritas adalah orang tuna rungu. Kami di tabjukan olehnya, waktupun berjalan, hingga akhirnya pertunjukannya telah usai (jam berapa ya.????). Kami pun segera kembali ke bus dan kami kembali ke Hotel. Sesampainya di Hotel, aku, Bagas, Zakiy segera mengambil makan di bawah (kamarnya di lantai atas), sedangkan Viondy mandi dahulu. Selesai makan masih banyak kegiatan kami di Hotel, kalau dibahas satu demi satu lama. Tempat tidurnya aku dengan Bagas (orangnya gendut), dan Viondy dengan Zakiy. Wah malam harinya tiada seronok lah, gara-gara anak-anak cowok kelas 8 G pada ngumpul di kamar kita. Aku dengan Bagas yang nggak tahan panasnya di kamar sendiri pun akhirnya mengungsi ke kamarnya Sonia, Firda, Bunga, dan Nabilah. Setelah mereka (anak-anak 8 G) pada kabur, karena aku dan Bagas ancam mau dibilangin Bu Umi Marjanah.

Keesokan harinya (Rabu, 4 April 2012), aku bangun terakhir, trus ditambah Udengku hilang. Kemudian sambil menunggu Zakiy mandi aku sarapan dibawah. Selesai mandi dan sarapan kamipun menuju bus, sebelumnya aku dengan Bagas ke kamar Sonia dulu. Kemudian kami berangkat dari Hotel Diana pukul 07.51 WITA menuju Pasar Tradisional Bali Kertolangu. Saat perjalanan ke Kertolangu, kami melewati Bandara Internasional Ngurah Rai. Kertolangu berlokasi di Jl. By Pass Ngurah Rai no. 88X, Tohpati. Kemudian di sana kami berbelanja, aku belanja dengan total harga Rp. 73.900,00 dengan rincian sebagai berikut.

Biaya Pembelian di Kertolangu
No. Nama barang Harga
1 Baju buat adik Rp. 26.000,00
2 Gantungan Kunci RP. 11.800,00
3 Ikat Kepala (Udeng) Rp. 11.100,00
4 Pensil unik bin aneh Rp.   7.000,00
5 Sandal buat Ibu Rp. 18.000,00

Setelah berbelanja di Kertolangu hingga 09.41 mundur 41 menit sesuai jadwal, kemudian kami segera naik ke bus. Akan tetapi Viondy, satu anak kelas 8G dan satu anak akselerasi serta Bu Umi masih belanja. Akhirnya pada pukul 09.55-an kita berangkat menuju object ke dua di hari ini, yaitu Art Center. Waktu di perjalanan sebenarnya Bli Wayan juga menerangkan panjang lebar, namun kadang tidak aku perdulikan. Hanya saja pada hari pertama, Bli Wayan menyampaikan nama-nama orang Bali, dengan keterangan lebih lanjut, sebagai berikut.
Putu/Gede/Wayan untuk anak pertama
Nengah/Made/Kadek untuk anak kedua
Nyoman/Komang untuk anak ketiga
Ketut untuk anak keempat 
Kalau tidak salah untuk anak kelima, keenam, dan seterusnya, ada 2 alternatif pilihan. Pertama, ada yang menerapkan dengan kembali lagi ke putaran awal, misalnya kembali ke Putu, kemudian Made, dan seterusnya. Kedua, ada juga yang menerapkan dengan terus-menerus memberikan nama depan Ketut untuk anak kelima, keenam dan seterusnya. 
I untuk anak laki-laki, contoh I Made Wirautama (arti: anak laki-laki kedua), I Gede Wirautama (arti: anak laki-laki pertama)
Ny untuk anak perempuan, contoh Ny Gede Gunarsa (arti: anak perempuan pertama)
Dan menurut system Kasta yang berlaku di Bali, maka setiap anak dari setiap orang tua yang menduduki jabatan di setiap kasta, akan diberikan embel-embel (tambahan)
1. Untuk anak Brahmana: Ida Bagus (laki-laki), Ida Ayu (perempuan), Ida Pandhita (kalau jadi pemuka agama)
2. Untuk anak Ksatria : Dewa (laki-laki), Desak/Dewa Ayu (perempuan)
3. Untuk anak Waisya : Nggak dikasih tau.
4. Untuk anak Sudra : Nggak dikasih tau.

Sesampainya di Art Center pukul 10.03, kami segera masuk. Capek, waktu kami mengunjunggi Art Center, selain itu mendung yang cukup tebal menyelimuti Art Center. Banyak siswa-siswi mulai Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas berkumpul di sini. Kelihatannya mereka baru mengikuti lomba-lomba di bidang seni, ada yang lomba menari, membaca puisi/apalah, inilah, itulah, pokoknya banyak banget. Tak lama-lama disana, kami segera kembali ke Bus. Samapai di bus pukul 10.47, kemudian melajutkan perjalanan ke Musium Renon. Saat meninggalkan Musium Renon Hujan mengguyur. Sesampainya di Musium Renon pada pukul 11.08, hujan sudah reda, kami pun segera turun dari bus. Dan melihat tingginya Musium Renon. Musium Renon disebut juga Monumen Bajra Sandhi yang merupakan Monumen Perjuangan Rakyat Bali untuk memberi hormat pada para pahlawan serta merupakan lambang persemaian pelestarian jiwa perjuangan rakyat Bali dari generasi ke generasi dan dari zaman ke zaman. Lokasi monumen ini terletak di depan Kantor Gubernur Kepala Daerah Propinsi Bali yang juga di depan Gedung DPRD Propinsi Bali Niti Mandala Renon persisnya di Lapangan Puputan Renon.

Di Musium Renon terdapat diorama-diorama yang menampilkan perjuangan rakyat Bali, dari masa kerajaan  hingga saat ini. Setelah masuk museum ini, kami sekelompok langung berbagi tugas, aku dan Viondy yang menulis judul setiap diorama (ada 33 diorama), Bagas dan Zakiy yang memfoto diorama. Kemudian setelah semua mau kembali ke bus, aku sempat bertanya dengan salah seorang penjaga, “Maaf Pak, Kapan ya, Musium Renon ini didirikan?”, kemudian Bapaknya menjawab “Mendingan adik beli aja Buku Panduannya, semuanya lengkap. Dari pada ditulis!. Harganya hanya Rp. 10.000,00”. Waduh terlanjur nulis 33 judul dioramanya, rasa kecewa ada. Lalu aku dengan Bagas membelinya. Judul setiap dioramanya, antara lain:

1) Bali pada Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan (3000 SM)
2) Bali pada Masa Perundagian (2000 SM)
3) Stupika dan Prasasti Sukawana (778 M)
4) RSI Markandeya (Abad 8 M)
5) SRI Kesari Warmadewa (914 M)
6) Gunapriya Dharmapatni dan Suaminya Dharmodayana Warmadewa (986-1011 M)
7) Konsep Kahyangan Tiga dari Empu Kuturan (Abad 11 M)
8) Kehidupan Banjar (Abad 11 M)
9) Sistem Subak (Abad 11 M)
10) Sri Asta Surya Ratna Bumi Banten (Tahun 1338 M)
11) Penobatan Sri Kresna Kepakisan (1347-1350 )
12) Pembangunan Pura Dasar Gel-Gel (Abad 14 M)
13) Dalem Waturenggong (1460-1550 M)
14) Dah Hyang Nirartha (1489 M)
15) Masa Kejayan Kerajaan Kerajaan di Bali (Abad 17-19 M)
16) Patih Jelantik Merobek Surat Gubernur Jendral (1846 M)
17) Perang Jagaraga (1848-1849 M)
18) Perang Kusumba (1849 M)
19) Perlawanan Rakyat Banjar (1868 M)
20) Puputan Badung (1906 M)
21) Persiapan Sagung Wah Melawan Belanda (1906 M)
22) Puputan Klungkung (1908)
23) Bangkitnya Organisasi Pemuda (1923-1928)
24) Bali di bawah Fasisme Jepang (1942-1945)
25) Menyebar Luaskan Berita Proklamasi (1945)
26) Pusat Komando Pemuda Republik Indonesia (September 1945)
27) Peristiwa Bendera di Pelabuhan Buleleng (27 Oktober 1945)
28) Capek---Capek

No comments:

Post a Comment

 

Blogger news

Terima Kasih Atas Kunjungannya